CONTOH RESENSI NOVEL BAHASA INDONESIA (99 Cahaya di Langit Eropa) LENGKAP !

CONTOH RESENSI NOVEL BAHASA INDONESIA (99 Cahaya di Langit Eropa) LENGKAP ! - Hallo sahabat KUMPULAN TUGAS SMA, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul CONTOH RESENSI NOVEL BAHASA INDONESIA (99 Cahaya di Langit Eropa) LENGKAP !, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel BAHASA INDONESIA, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : CONTOH RESENSI NOVEL BAHASA INDONESIA (99 Cahaya di Langit Eropa) LENGKAP !
link : CONTOH RESENSI NOVEL BAHASA INDONESIA (99 Cahaya di Langit Eropa) LENGKAP !

Baca juga


CONTOH RESENSI NOVEL BAHASA INDONESIA (99 Cahaya di Langit Eropa) LENGKAP !

Selamat bertemu lagi sahabat Zorrd disini saya akan memberikan informasi kembali tentang Pelajaran SMA tentunya, disini saya akan menyampaikan tentang CONTOH RESENSI NOVEL BAHASA INDONESIA (99 Cahaya di Langit Eropa) LENGKAP !

Pasti ini sangat bermanfaat bagi para pelajar SMA deh. hehehe tunggu apa lagi? yuk simak berikut ini. gunakan dengan bijak ya guys :D




RESENSI NOVEL
99 Cahaya di Langit Eropa
Perjalanan Menapak Jejak Islam di Eropa

Judul                : 99 Cahaya di Langit Eropa
Penulis             : Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra
Penerbit           : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan           : Pertama, Juli 2011
Tebal                : x + 412 halaman

Buku ini berisi kisah-kisah perjalanan kedua penulis selama berada di Eropa. Hanum dan Rangga tinggal selama 3 tahun di Eropa saat Rangga mendapat beasiswa program doktoral di Universitas di Austria. keduanya berkesempatan menjelajahi eropa bersama dengan teman-teman baru yang mereka temui di eropa mereka menemukan keindahan eropa yang tidak sekadar hanya Menara Eiffel, Tembok Berlin, Konser Mozart, Stadion Sepakbola San Siro, Colloseum Roma atau gondola-gondola di Venezia. Namun, mereka menemukan keindahan lain dari Eropa, mereka menjelajah sejarah dan menemukan bahwa Islam pernah berjaya di tanah itu. 
Eropa dan islam pernah menjadi pasangan serasi. Namun, ketamakan manusia membuat dinasti itu runtuh. melalui buku ini, penuli ingin menceritakan tentang beberapa tempat dimana Islam mempunyai kisah yang cukup menarik didalamnya. kisah-kisah dari beberapa tempat didalamnya yang bisa membuat penulis dan pembaca enggan untuk melakukan kesalahan yang sama. tempat itu antara lain Wina (austria), Paris (Perancis), Granada dan Cordoba (andalusia/Spanyol), dan Istanbul (turki).
 
Cerita berawal dari pertemuan Hanum dengan seorang muslimah Turki di kelas les bahasa Jerman di Austria bernama Fatma. Persaudaraan seiman membuat mereka cepat akrab apalagi di negara dengan islam sebagai minoritas. Muslimah Turki tersebut mencoba menebus kesalahan kakek moyangnya yang gagal menaklukan Austria untuk memperluas kekuasaan Ottoman Turki dengan pedang dan perang. kini Muslimah itu ingin menyebarkan islam dengan menjadi agen islam yang baik dengan senyum dan kerendahan hati. Muslimah Turki itu pun mengisahkan bagaimana sang kakek moyang gagal menaklukan wina (austria) dan menjadikan antiklimaks dari kejayaan Islam dinasti Ottoman. Muslimah itu pula yang menceritakan beberapa sejarah yang mungkin tidak banyak orang yang mengetahuinya. seperti roti croissant bukan dari Perancis, melainkan dari Austria sebagai lambang takluknya Turki dan Cappucino bukan dari Itali, namun dari Turki yang biji kopinya tertinggal ketika gagal menaklukan wina.
Hanum pun makin tertarik dengan saudara barunya dan tentang sejarah Islam lebih jauh. mereka pun bertekad untuk menapaki jejak Islam lainnya di Eropa. Namun, takdir berkata lain dan membuat Hanum hanya ditemani suaminya untuk menjelajahi tempat-tempat lain.
Tempat kedua yang diceritakan penulis adalah Paris, Perancis. kota ini dikenal City of lights, yang berarti pusat peradaban Eropa. Di Paris, Hanum bertemu dengan seorang mualaf, Marion Latimer yang bekerja sebagai ilmuwan di Arab World Institute Paris. Marion menunjukkan kepada penulis bahwa Eropa adalah pantulan cahaya kebesaran Islam. Eropa menyimpan harta karun sejarah Islam yang luar biasa berharganya. Seperti kufic-kufic pada keramik yang berada di musse louvre. Yang lebih mencengangkan Hanum, pada lukisan Bunda Maria dan Bayi Yesus, hijab yang dipakai Bunda Maria bertakhtakan kalimat tauhid, Laa ilaaha illallah.
Selain benda-benda 'kecil' didalam musee louvre, Marion juga memberi tahu tentang Voie Triomphale atau Jalan kemenangan yang dibuat Napoleon Bonaparte, tempat dua gerbang kemenangan (arc du triomphe) yang sangat megah. menurut Marion, bila ditarik garis lurus imajiner maka akan menghadap arah kiblat. Mungkin akan menjadi konspirasi apabila Eropa mengakui Napoleon beragama Islam, tp kedekatan beliau dengan Islam tak terbantahkan. Selain itu, Jenderal kepercayaan Napoleon, Francois Menou mengucapkan Syahadat setelah menaklukan mesir dan syariat-syariat islam juga menginspirasi Napoleonic Code.
 
Setelah ke Paris, mereka selanjutnya menjelajahi Cordoba dan Granada. Dua kota di andalusia yang menurut beberapa ahli adalah True City of Lights. Cordoba merupakan ibukota Andalusia dimana peradaban Eropa dimulai. pada kota ini berkembang ilmu pengetahuan dan menginspirasi kota-kota lain di Eropa. Pada masa keemasan itu, Cordoba bukan negara islam seluruhnya, namun toleransi antar agama menjadi suatu landasan kuat hingga menjadi kota yang sangat dikagumi sekaligu membuat iri kota-kota lai. di Cordoba terdapat Mezquita, yaitu masjid besar yang menjadi Kathedral setelah jatuh ke tangan Raja Ferdinand dan ratu Isabela. Sementara itu Granada adalah kota terkahir dimana islam takluk di daratan Eropa. di Granada terdapat benteng megah yang menjelaskan betapa megahnya Islam di masa keemasan.
Selanjutnya mereka berkesempatan menjelajahi Istanbul. Istanbul/kontatinopel adalah saksi sejarah dimana Islam pernah memiliki masa keemasan. Pada masa itu, luas wilayah Islam lebih luas dari kerajaan Romawi. Namun, di Turki tidak ditinggalkan istana yang megah, bukan karena tidak mampu melainkan karena Sultan mereka mencontohkan kesederhanaan. Sesuatu hal yang mulai dilupakan pemimpin-pemimpin saat ini. di Turki juga terdapat Hagia Sophia, bekas gereja besar dan sempat dijadikan masjid. Namun kini telah dijadikan museum oleh pemerintah Turki.
Perjalanan-perjalanan ini membuat penulis menemukan titik awal dan kembali menemukan tujuan hidupnya, Allah Swt. Penulis kemudian melakukan perjalanan Haji yang penuh khidmat.
 


·         Unsur Instristik:
Tema                             : menapak jejak islam di Eropa
Tokoh & Penokohan     :
o   Hanum: Protagonis, karena merupakan mempunyai rasa keingin tahuan pada islam yang sangat besar
o   Rangga : Protagonis, Karena bersama-sama hanum menjelajahi eropa
o    Fatma : protagonis ,karena dialah yang pertama kali mengajak hanum menyusuri rahasia-rahasia kebesaran islam di eropa
o   Eyse : Protagonis,karena anak dari Fatma yang selalu menuruti perkataan ibunya.
o   Selim : Protagonis, karena membantu Fatma dan menjelaskan segala yang diketahuinya tentang islam di eropa
o   Paul: Antagonis,karena telah menghina kerajaan turki yang pernah berkuasa
o   Imam Hashim : Protagonis,karena menjelaskan tentang  islam di daerah Wina.
o   Natalie Dewan:Protagonis, karena merupakan agen muslim sejati yang tidak hanya mempromosikan islam bukan hanya dari mulut tapi dari perbuatannya.
o   Marion: Protagonis Karena membantu Hanum menjelajahi eropa.
o   Gomez: Protagonis karena mengantar rangga dan hanum ke tempat-tempat sejarah islam di eropa.
o   Hasan: Protagonis, karena sudah menjadi agen muslim yang baik di spanyol
o   Sergio: Protagonis, Karena menjadi pemandu yang baik dalam  menjelaskan
·         Perwatakan:
o   Hanum: Secara langsung

o   Rangga : secara langsung
o    Fatma : Secara langsung
o   Eyse : Secara langsung
o   Selim : Secara langsung
o   Paul: Dialog dalam novel
o   Imam Hashim : secara tidak langsung
o   Natalie Dewan:Secara langsung
o   Marion: Secara langsung
o   Gomez: Secara langsung
o   Hasan: Secara langsung
o   Sergio: secara langsung

·         Latar                              :
o   Tempat:
§  Austria,Granada, Cordoba, Paris,Mekkah
o   Waktu:
§  Pagi,Siang, Malam
o   Suasana:
§  Menyenangkan, Menegangkan, Menyedihkan
·         Plot/ alur                        : Maju Mundur
·         Amanat                         : Jadikanlah sejarah menjadi pelajaran berharga bagi kita generasi muda muslim
·         Sudut Pandang              :Orang Pertama

·         Unsur Ekstrinstik:
Nilai Kebudayaan: bahwa pada novel ini dicetakan orang Indonesia yang menemukan berbagai bukti kebudayaan-kebudayaan islam di Eropa


Enjoy it ^_^


Demikianlah Artikel CONTOH RESENSI NOVEL BAHASA INDONESIA (99 Cahaya di Langit Eropa) LENGKAP !

Sekianlah artikel CONTOH RESENSI NOVEL BAHASA INDONESIA (99 Cahaya di Langit Eropa) LENGKAP ! kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel CONTOH RESENSI NOVEL BAHASA INDONESIA (99 Cahaya di Langit Eropa) LENGKAP ! dengan alamat link https://zorrd.blogspot.com/2016/07/contoh-resensi-novel-bahasa-indonesia.html

No comments

Powered by Blogger.